ShoutBox


ShoutMix chat widget

10.14.2008

SISTEM DAN MODEL1

I. PENGERTIAN SISTEM DAN MODEL
Suatu sistem didefinisikan sebagai himpunan atau kombinasi dari bagian-bagian yang
membentuk sebuah kesatuan yang kompleks. Namun tidak semua kumpulan dan gugus
bagian dapat disebut suatu sistem kalau tidak memenuhi syarat adanya kesatuan (unity),
hubungan fungsional, dan tujuan yang berguna. Suatu kawasan dengan berbagai sumber
daya dan aktivitas di dalamnya merupakan suatu sistem yang kompleks. Dalam penataan
ruang suatu kawasan jelas ketiga syarat tersebut dapat dipenuhi, tata ruang yang berbasis
lahan merupakan suatu kesatuan yang didalamnya terdapat hubungan fungsional
antarsektor atau bagian dalam mencapai tujuan optimalisasi pemanfaatan tata ruang suatu
kawasan. Hubungan fungsional tersebut tercermin pada hubungan antara kondisi sosial,
ekonomi, dan biofisik kawasan. Ketiga kondisi akan saling mempengaruhi dengan fungsifungsi
yang dapat dijelaskan. Kondisi sosial, sebagai contoh adalah perubahan kondisi
kependudukan akan mempengaruhi aktivitas ekonomi yang selanjutnya berpengaruh pada
penggunaan ruang yang akan mengubah kondisi biofisik kawasan.
Model didefinisikan sebagai suatu perwakilan atau abstraksi dari sebuah obyek atau situasi
Download Selengkapnya Disini

aktual. Model memperlihatkan hubungan-hubungan langsung maupun tidak langsung
serta kaitan timbal balik dalam istilah sebab akibat. Oleh karena suatu model adalah
abstraksi dari realitas, pada wujudnya kurang kompleks daripada realitas itu sendiri. Jadi,
1). Makalah disampaikan pada Pelatihan Penyusunan Produk Domestik Regional Bruto(Pdrb) Hijau Dan
Perencanaan Kehutanan Berbasis Penataan Ruang. Badan Planologi Kehutanan, Departemen
Kehutanan. Bogor 4 – 9 Juni 2006
Tujuan Instruksional Khusus:
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta pelatihan akan dapat:
1. menjelaskan perbedaan pengertian sistem dan model,
2. menentukan jenis dan klasifikasi model,
3. menjelaskan tentang permodelan sistem


model adalah sutau penyederhanaan dari suatu realitas yang kompleks. Model dikatakan
lengkap apabila dapat mewakili berbagai aspek dari realitas yang sedang dikaji. Sebagai
contoh, boneka adalah model dari bentuk manusia; boneka yang dapat tertawa, menangis,
dan berjalan adalah model manusia yang lebih lengkap, tidak hanya mewakili bentuk
tetapi juga beberapa perilaku manusia.
II. PENDEKATAN SISTEM DALAM PENYUSUNAN TATA RUANG
Kenyataan yang mendasar dari persoalan aktual tata ruang adalah kompleksitas, dimana
unitnya adalah keragaman. Oleh karena itu, keragaman yang begitu besar tidak mungkin
dikaji atau dikendalikan oleh satu atau dua metode spesifik saja. Dalam hal ini, teori
sistem menyatakan bahwa kesisteman adalah suatu meta-konsep atau meta-disiplin,
formalitas dan proses dari keseluruhan disiplin ilmu dan pengetahuan sosial dapat
dipadukan dan berhasil. Karena sistem selalu mencari keterpaduan antarbagian melalui
pemahaman yang utuh, maka perlu suatu kerangka fikir yang dikenal sebagai pendekatan
sistem (system approach) dalam penataan ruang suatu kawasan.
Pendekatan sistem dalam penataan ruang suatu kawasan adalah cara penyelesaian
persoalan yang dimulai dengan dilakukannya identifikasi terhadap adanya sejumlah kebutuhankebutuhan
ruang sehingga dapat menghasilkan suatu operasi dari sistem tata ruang yang
dianggap efektif. Dalam pendekatan sistem umumnya ditandai oleh dua hal, yaitu (1)
mencari semua faktor yang penting yang ada dalam mendapatkan solusi yang baik untuk
menyelesaikan masalah dan (2) dibuat suatu model kuantitatif untuk membantu
keputusan secara rasional. Untuk dapat bekerja sempurna suatu pendekatan sistem
mempunyai delapan unsur yang meliputi (1) metodologi untuk perencanaan dan
pengelolaan, (2) suatu tim yang multidisipliner, (3) pengorganisasian, (4) disiplin untuk
bidang yang non-kuantitatif, (5) teknik model matematik, (6) teknik simulasi, (7) teknik
optimasi, dan (8) aplikasi komputer.
Salah satu unsur yang penting adalah aplikasi manajerial pada metodologi perencanaan,
pengendalian, dan pengelolaan sistem. Proses tersebut melalui beberapa tahap yang
dimulai dengan mendefinisikan kebutuhan, memformulasikan masalah, sintesa dari alternatif
pemecahan masalah, kelayakan dari alternatif, metode untuk memperoleh alternatif yang
ada, rancangan yang optimal, dan operasionalisasi sistem.
4
Dalam pelaksanaannya, pendekatan sistem memerlukan kerja lintas disiplin dan atau
suatu tim yang multidisipliner. Tim ini terdiri dari beberapa pakar dan praktisi berbagai
fungsi yang berlainan. Tim ini secara bersama-sama melaksanakan pendekatan sistem
untuk memecahkan perihal yang dihadapi. Dengan adanya berbagai disiplin atau keahlian
yang berbeda fungsi yang kemudian membentuk suatu tim yang multidisipliner, maka
agar tersebut bekerja secara sempurna perlu adanya komunikasi interpersonal dan
pengorganisasian. Adanya pengorganisasian yang sempurna menyebabkan tim tersebut
dapat melaksanakan aktivitas secara efektif, terutama dalam alokasi sumber daya manusia
dan potensi fisik selama menjalankan suatu perencanaan dari operasi sistem.
Teknik model matematik sebagai unsur penting dalam penyusunan model abstrak yang
representatif bagi sistem patut dipelajari. Hal ini terutama dalam mempelajari perilaku
sistem (system behaviour) dan menunjang rasionalisasi keputusan yang berhubungan dengan
perihal yang dihadapi.
Perilaku sistem diartikan sebagai status sistem dalam suatu periode waktu tertentu.
Perubahan status sistem tersebut dapat diamati melalui dinamika outputnya. Status
sistem dapat berkeadaan transien yaitu adanya perubahan output di setiap satuan waktu
atau berkeadaan berkesinambungan (steady state) yaitu adanya keseimbangan aliran masuk
dan keluar. Status sistem juga berkaitan dengan apakah tertutup (closed system) dimana
interaksi dengan lingkungan sangat kecil sehingga bisa diabaikan, dan atau terbuka (open
system) dimana paling sedikit satu elemennya berinteraksi dengan lingkungannya.
Disamping sejumlah hal-hal yang nyata dapat dikuantitatifkan, juga harus diperhatikan
adanya pemikiran yang bersifat non-kuantitatif (non-quantitative thinking) dimana hal ini
tidak dapat digantikan oleh suatu ’model mental’. Berdasarkan pengalaman, hal tersebut
timbul bersama-sama dengan hal-hal yang nyata atau fisik.
Teknik simulasi biasanya berguna bila ahli sistem memiliki program komputer atau model
fungsi lainnya dimana dapat menyusun suatu rancangan strategi untuk melaksanakan
manajemen.
5
Teknik optimisasi adalah pengkajian dimana diinginkan suatu batas kritis maksimum atau
minimum dari suatu sistem yang berjalan, karena sistem tersebut tidak bisa lepas dari
adanya pengaruh-pengaruh yang bersifat fisik maupun sosial yang berasal dari kondisi
lingkungan dimana sistem tersebut berada.
Dalam melakukan pendekatan sistem dapat dengan menggunakan komputer atau tanpa
menggunakan komputer. Akan tetapi adanya fasilitas komputer memudahkan
penggunaan model dan teknik simulasi dalam sistem, terutama dalam menghadapi
masalah yang cukup luas dan kompleks dimana banyak sekali peubah, data dan interaksiinteraksi
yang mempengaruhi, seperti halnya dalam penataan ruang suatu kawasan.


0 comments:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger