ShoutBox


ShoutMix chat widget

10.19.2008

Atraksi Asmat Rambah Belanda


Upaya pemerintah untuk memperkenalkan kesenian tradisional terus dilakukan. Salah satunya adalah dengan memperkenalkan kesenian suku Asmat dari Papua pada masyarakat Belanda sebagai bagian dari Trade, Tourism and Investment (TTI). Rombongan Bupati Asmat bertandang ke Belanda pada 28 Agustus - 5 September 2008.
Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda J.E. Habibie mengemukakan bahwa kunjungan tersebut dilakukan untuk mendukung pembangunan Kawasan Timur Indonesia serta mempromosikan atraksi seni budaya Indonesia.
"Kegiatan tersebut diisi dengan demonstrasi memahat kayu yang sudah melegenda di seluruh dunia, demo memasak makanan Papua, serta tari-tarian tradisional Asmat yang menarik minat seratus lebih masyarakat serta sejumlah media massa Belanda," ujarnya dalam keterangan resmi kemarin (3/9).
Fanny Habibie, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa seni pahat Asmat sangat kental dipengaruhi oleh spirit yang mempengaruhi si pemahat dan berusaha dituangkan dalam patung yang dibuat.


"Sehingga hasil akhir dari karya seni itu tampak berjiwa dan tidak semata-mata benda mati sebagaimana patung lain. Secara umum, budaya suku Asmat sangat unik dan terus bertahan hingga sekarang sehingga menjadi salah satu tujuan kunjungan utama Indonesia," lanjutnya.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Asmat Yuvensius A. Biakai mengemukakan bahwa sebagai bagian dari Indonesia, Asmat berharap dapat memberikan andil besar serta mendukung pembangunan RI.
"Disadari bahwa kondisi geografis yang terisolir dan daerah berawa-rawa cukup menyulitkan proses pembangunan Asmat, sehingga rencana besar yang hendak diwujudkan ialah membangun bandara internasional dan pelabuhan guna memperluas akses dan mendorong peningkatan pariwisata Asmat," imbuhnya.
Dalam demo memahat patung kayu, tampil tiga warga Asmat dengan pakaian tradisional yang memahat sambil sesekali melafalkan semacam mantra untuk meminta "dukungan spiritual" dari alam sekitar.
Sedangkan ibu-ibu dari Papua Indonesia dan Belanda bergabung untuk demo memasak makanan khas Papua berupa Papeda dengan sup ikan dan hasilnya langsung disuguhkan kepada para pengunjung yang tampak puas menikmati sajian lezat tersebut.
Puncak dari penampilan seni budaya Asmat adalah pertunjukan tari-tarian tradisional yang unik dan kadangkala langsung dikomando oleh Bapak Bupati. Banyak di antara tarian Asmat dilakukan untuk acara ritual, namun salah satu tarian yang ditampilkan berjudul Persahabatan.
Ini merupakan tarian yang bersifat lebih terbuka dan semua orang dapat menari bersama, sehingga tak ayal pada saat dipertunjukkan di akhir acara, hampir semua penonton ikut menari tari tersebut mengikuti gerakan para penari Asmat.
Selain pertunjukan seni budaya, rombongan Asmat juga melakukan acara dialog interaktif di Radio Nederland tanggal 1 September 2008 dan Business Meeting bersama para pengusaha Belanda pada tanggal 2 September 2008.

0 comments:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger